bet365×ãÇòͶע

Jumat, 2 Mei 2025

Kisah Sumardi Lolos dari Keracunan Massal di Klaten karena Kebiasaan Tidak Makan Setelah Pukul 22.00

Ratusan warga sampai harus mendapatkan perawatan medis hingga membuat satu diantaranya meninggal dunia usai menyantap nasi kotak.

|
Editor: willy Widianto
bet365×ãÇòͶע Solo/Andreas Chris Febrianto
KERACUNAN MASSAL - Masih ada warga yang datang ke posko kesehatan dan mengeluh sakit usai insiden keracunan massal menimpa ratusan warga di Desa Karangturi, Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Selasa (15/4/2025) siang. Polisi sudah mengambil sampel makanan dari kasus keracunan massal tersebut. 

Laporan Wartawan bet365×ãÇòͶעSolo.com, Andreas Chris Febrianto

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sumardi tidak menyangka, acara syukuran sekaligus halal bihalal keluarga besarnya yang mengundang pentas seni wayang kulit berujung insiden keracunan massal di Desa Karangturi Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Kronologi Keracunan Massal di Klaten: Suparno Meninggal setelah Makan Nasi Kotak

Adik ipar dari pemilik hajat itu mengaku sangat terkejut lantaran hidangan makanan yang disajikan untuk warga dan tamu undangan saat menyaksikan pentas wayang kulit di depan rumahnya pada Sabtu (12/4/2025) malam lalu justru berujung petaka.

Bagaimana tidak, ratusan warga sampai harus mendapatkan perawatan medis hingga membuat satu diantaranya meninggal dunia usai menyantap nasi kotak yang disediakan oleh keluarga Sumardi.

Sumardi menceritakan, memang pada Sabtu siang kala itu keluarga besarnya mengadakan acara pertemuan dalam balutan halal bihalal.

Setelah acara tersebut, keluarga besar juga mengadakan pentas wayang kulit untuk umum.

"Siangnya keluarga yang malamnya wayangan. Siang acara Trah, terus malam dilanjut wayangan saja," terang Sumardi saat ditemui awak media, Selasa (15/4/2025).

Baca juga: Tragedi Keracunan di Klaten: 110 Warga Terserang, 1 Tewas Setelah Makan Rendang dan Sambel Krecek

Lebih lanjut Sumardi menerangkan bahwa pada saat pentas wayang kulit. Sekitar 200-an warga ikut menghadiri dan menyantap sajian yang disiapkan oleh keluarganya tersebut.

"Undangannya banyak yang diundang, ada snack-nya 250 kata yang masak. Ada juga desa lain," ungkapnya.

Sementara itu, pihak keluarga disebut Sumardi setidaknya menyediakan 250 lebih makanan ringan dan berat termasuk nasi kotak yang kini diduga menjadi penyebab keracunan massal.

Makanan-makanan tersebut merupakan hasil masakan yang disiapkan oleh warga sekitar kediaman sang kakak. "Rewang atau gotong royong warga. Ada Snacknya kacang brownis, makanannya ya nasi, rendang, sambal goreng krecek, acar sama krupuk," kata dia.

Pria berdomisili di Pekanbaru, Kepulauan Riau itu pun tidak menyangka ternyata usai acara pentas wayang kulit ratusan warga secara bersamaan mengeluh sakit dan ternyata mengalami keracunan.

Baca juga: 64 Warga Klaten Keracunan Usai Santap Makanan Saat Acara Halal Bi Halal, Alami Demam dan Muntah

Bahkan sang kakak, Waluyo yang merupakan pemilik rumah juga mengalami hal serupa hingga harus dirawat di rumah sakit. "Ya kaget, saya terus terang kaget. Informasinya kok ada yang diare. Keluarga ada yang dirawat (di RS) satu. Kakak, soalnya ini rumah kakak, kami rantau," lanjut dia.

"Kondisinya awal pusing sama diare. Awalnya di rumah sekarang dibawa ke RS Bagas Waras," imbuh Sumardi.

Atas kejadian tersebut, Sumardi dan keluarga besarnya meminta maaf kepada seluruh warga yang menjadi korban keracunan massal. Bahkan Sumardi dan keluarga berinisiatif untuk mendatangi tiap korban termasuk keluarga Suparno yang meninggal dunia usai dirawat di rumah sakit.

Meski demikian, Sumardi bersyukur ia tak menjadi korban lantaran kebiasaannya yang tak makan setelah pukul 22.00 WIB malam.

"Saya kebetulan lewat jam 10 malam sedang tidak makan," pungkasnya.

Ìý

Artikel ini telah tayang di bet365×ãÇòͶעSolo.com dengan judul

Sumber:
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan