Lebaran 2025
Besaran THR Nakes RSUD Sayang Cianjur Serupa dengan 'Cleaning Service', Hanya Terima Rp 1,2 Juta
Pihak rumah sakit sering bersikap arogan, jika ada pegawai yang mempertanyakan haknya, atau kebijakan yang mereka lakukan.
Editor:
willy Widianto
​Laporan Kontributor bet365×ãÇòͶע Jabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat mengaku kecewa karena Tunjangan Hari Raya (THR) tidak dibayarkan sepenuhnya.
Baca juga: Cerita Dera Siagian Mudik Jalur Darat ke Cianjur, Pernah Terjebak Macet 12 JamÌý
Berdasarkan informasi yang didapat, para Nakes di RSUD Sayang Cianjur menerima upah Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per bulan. Namun mereka mendapatkan THR hanya Rp 1,2 juta.
Bahkan, para Nakes tersebut juga mempertanyakan dana insentif yang tak kunjung dibayarkan.
Seorang Nakes RSUD Sayang, Cianjur yang enggan disebutkan identitasnya mengaku, dirinya kecewa dengan pihak rumah sakit, yang tidak membayarkan sepenuhnya hak THR Lebaran.
"Biasanya THR dibayarkan satu bulan sebelum gajian, namun yang kami terima nilainya malah tidak sesuai. Justru malah sama dengan petugas cleaning service," katanya saat dihubungi, Minggu(30/3/2025).
THR lebaran tahun 2025 lanjut dia, yang diterima seluruh Nakes di RSUD Sayang Cianjur nilainya sebesar Rp 1,2 juta. Padahal upah para Nakes per bulannya sebesar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta.
"Memang kita rasakan dalam beberapa tahun ini kesejahteraan para tenaga kesehatan di sini (RSUD Sayang) selalu tidak sesuai, dan bahkan dibayarkan terlambat," ucapnya.
Baca juga: Enam Warga Cianjur Keracunan Setelah Makan Jamur Ditumis dengan Bumbu, Dilarikan ke RSUD
Selain itu dirinya meminta manajemen rumah sakit untuk segera menyelesaikan permasalahan keuangan yang merugikan kesejahteraan para Nakes.
"Sejauh ini alasan dari manajemen, yaitu terdampak akibat efisiensi anggaran. Kita meminta kejelasan dari manajemen, jika mereka menolak kita akan lakukan aksi," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan, S (40). Saat ini kondisi Nakes di RSUD Sayang Cianjur tidak pernah mendapatkan perhatian dari manajemen.
"Pihak manajemen rumah sakit, selalu mengambil keputusan dan kebijakan sepihak tanpa mensosialisasikan terlebih dulu kepada pegawai atau nakes, hal tersebut tentu sangat merugikan kami," katanya.
Dia menambahkan, pihak rumah sakit sering bersikap arogan, jika ada pegawai yang mempertanyakan haknya, atau kebijakan yang mereka lakukan.
Baca juga: Berhasil Identifikasi 146 Jenazah Korban Gempa Cianjur, Tim DVI Lanjutkan Pemeriksaan di RSUD Sayang
"Bahkan mereka pun tidak segan-segan untuk memecat pegawai dan nakes yang tidak sepakat dengan kebijakannya tersebut," katanya.
Hingga berita ini dibuat, pihak Direktur RSUD Sayang Cianjur Dr Irvan Nur Fauzi belum memberikan keterangan terkait hal tersebut.
Ìý
Artikel ini telah tayang di bet365×ãÇòͶעJabar.id dengan judul
Ìý
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.