Kolaborasi UT dan PTN-BH se-Indonesia Wujudkan Riset dan Pengabdian Masyarakat Berkualitas Global
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian melalui kerja sama lintas disiplin, baik di dalam maupun luar negeri.
Penulis:
Muhammad Fitrah Habibullah
TRIBUNNEWS.COM - Universitas Terbuka (UT) bersama 24 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) se-Indonesia akan menjalankan program Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) 2025.听
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian melalui kerja sama lintas disiplin, baik di dalam maupun luar negeri.
Sebagai langkah awal, UT menggelar rapat koordinasi dengan pimpinan LP/LPPM/DRPM/LPM/DPPM dari seluruh PTN-BH di Kantor Pusat UT di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (13/2/2025).
Meski banyak perguruan tinggi yang telah menandatangani MoU dalam riset dan PkM, implementasinya masih terbatas. Karenanya, kegiatan ini dilaksanakan untuk memformulasikan agenda, rencana, sekaligus pelaksanaan kolaborasi program riset dan PkM Indonesia yang kemudian menghasilkan novelty dari inovasi-inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan.听
Melalui kegiatan ini, perguruan tinggi dapat membangun dan memperluas jejaring kerja sama riset dan PkM dengan satu sama lain, memperkuat wawasan keilmuan yang bersifat multi/inter/lintas disiplin, dan meningkatkan jumlah publikasi jurnal internasional terindeks minimal Scopus, yang nantinya dapat meningkatkan peringkat perguruan tinggi di QS/THE.
Baca juga: Komitmen pada Darma Penelitian dan PkM, Alokasi Dana Universitas Terbuka Tembus hingga Rp40 Miliar
Kolaborasi Antar PTN-BH Tingkatkan Kualitas Riset
Program RKI sudah dimulai sejak tahun 2018 dengan tujuan meningkatkan kualitas riset melalui kolaborasi. Ketua Asosiasi LPPM Seluruh Indonesia Prof. Dr. Yuli Setyo Indartono, ST., MT. menyebutkan bahwa dengan adanya RKI, jumlah riset yang dihasilkan oleh PTN-BH meningkat tanpa perlu pendanaan besar.
鈥淒alam skema kolaborasi, tiga PTN-BH berbagi pendanaan: host menerima Rp100 juta, sementara dua mitra masing-masing mendapat Rp75 juta. Dengan model ini, satu kegiatan riset dapat menghasilkan tiga publikasi berkualitas tinggi di jurnal Q1 atau Q2鈥攊barat konsep buy one, get three,鈥 ujar Prof. Yuli.Riset ini juga memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan peringkat perguruan tinggi, karena publikasi yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan berkontribusi dalam peringkat akademik global.
Terdapat tiga skema untuk RKI 2025. Skema A mencakup kolaborasi antar 24 PTN-BH, Skema B melibatkan kolaborasi antara 24 PTN-BH dengan mitra Non-PTN-BH dan Skema C terdiri dari kolaborasi 24 PTN-BH dengan institusi riset atau perguruan tinggi luar negeri.
Selain RKI, juga dilakukan peluncuran Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) 2025 sebagai bentuk kolaborasi lain antar PTN-BH. Program kolaboratif ini bertujuan memberdayakan masyarakat dengan menerapkan sains dan teknologi yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dalam rangka memastikan dampak yang lebih besar dan solusi yang lebih komprehensif terhadap permasalahan di masyarakat.
鈥淪ebagai contoh, ITB yang unggul dalam bidang teknik dapat bekerja sama dengan UNNES dalam bidang pendidikan, serta UT yang memiliki jaringan luas di berbagai daerah. Dengan kolaborasi ini, solusi yang dihasilkan lebih komprehensif, tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam penerapan dan pemeliharaan teknologi oleh masyarakat,鈥 ujar Prof. Yuli.
Wakil Ketua Asosiasi LPPM PTN-BH seluruh Indonesia Prof Dr R Benny Riyanto M.Hum. CN, menyebutkan bahwa RKI dan PMKI dapat mendorong peran LPPM dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Prof. Benny, adanya asosiasi LPPM PTN-BH berfungsi untuk memperkuat kolaborasi antar lembaga.
鈥淪ecara kualitas, publikasi akademik Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain. Oleh karena itu, melalui RKI dan PMKI, kami mendorong publikasi dalam jurnal bereputasi tinggi. Meski saat ini publikasi di jurnal Q1 dan Q2 masih sulit, dengan terus berkolaborasi, kualitas riset kita akan meningkat,鈥 ujar Prof. Benny.
Adapun setiap PTN-BH yang tergabung dengan RKI dan PMKI dapat terbantu dalam meningkatkan jumlah publikasi dan kolaborasi dengan PTN-BH lain. Fokus riset RKI mencakup berbagai bidang prioritas dalam sains, teknologi, dan sosial humaniora, antara lain pangan, energi, kesehatan, transportasi, pertahanan, keamanan, agro-maritim, digital diplomasi dan sosial humaniora.
RKI ini diharapkan dapat menghasilkan minimal tiga manuskrip atau setidaknya satu manuskrip dengan status publikasi, publikasi di jurnal internasional bereputasi (Q1/Q2) dengan persentil Top 5 persen atau 3-4 draf manuskrip, artikel harus memiliki status minimal submitted di jurnal terindeks Scopus/Web of Science, dan acknowledgment wajib mencantumkan sumber pendanaan RKI.
Melalui RKI dan PMKI, PTN-BH di Indonesia tidak hanya memperkuat ekosistem riset nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing akademik di tingkat global.
UT Tingkatkan Riset dan Pengabdian Masyarakat

Sebagai PTN-BH ke-21, UT merupakan pendatang baru dalam RKI. Pada awal keikutsertaannya, hanya tiga dosen UT yang bermitra dengan 20 PTN-BH lainnya. Namun, dalam tahun berikutnya, jumlah dosen yang terlibat meningkat menjadi 11.
鈥淏ergabung dengan RKI membantu UT meningkatkan kolaborasi dan keberanian dosen dalam menargetkan publikasi di jurnal Q1 dan Q2. Meski ada tantangan, ini merupakan kesempatan untuk berkembang,鈥 ujar Prof. Dewi.
Tahun ini, UT juga mulai terlibat dalam PMKI. Dengan jaringan yang tersebar di daerah seluruh Indonesia, UT memiliki potensi besar dalam menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Keunggulan ini membuka peluang bagi UT dan mitra PTN-BH lainnya untuk menjadikan daerah-daerah tersebut sebagai lokasi penelitian berbasis potensi lokal.
Melalui pendekatan multi/inter/lintas-disiplin, fokus penelitian dapat mengarah pada kekayaan sumber daya alam dan budaya setempat. Dengan demikian, selain meningkatkan kualitas riset dan publikasi, UT juga berkontribusi dalam menciptakan solusi nyata bagi masyarakat serta mendorong pemberdayaan ekonomi dan inovasi berbasis komunitas lokal.(*)
听
Universitas Terbuka
Riset Kolaborasi Indonesia
Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH)
PMKI
UT Siap Layani 1 Juta Mahasiswa di 2025, Perkuat Layanan SALUT di Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Komitmen pada Darma Penelitian dan PkM, Alokasi Dana Universitas Terbuka Tembus hingga Rp40 Miliar |
![]() |
---|
Hari Guru Nasional, Rektor UT: Guru Harus jadi Inovator, Bukan Hanya Pelaksana Kurikulum |
![]() |
---|
UNJ Ubah Status Jadi PTNBH, Fakultas Ekonomi Ganti jadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.