Calon Hakim Agung
Seleksi Calon Hakim Agung, Saut Situmorang Ingatkan Nurul Ghufron soal Integritas
Saut menegaskan keberadaan seseorang dalam jabatan publik adalah momen penting untuk membuktikan integritas melalui penciptaan nilai-nilai yang berda.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron dinyatakan lolos seleksi administrasi calon Hakim Agung.
Menanggapi hal itu, eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015鈥2019, Saut Situmorang turut memberikan tanggapan.
Baca juga: DPR Tak Persoalkan Nurul Ghufron Lolos Seleksi Calon Hakim Agung
Ia tidak hanya melihat dari sisi prosedural, tapi juga menyoroti nilai-nilai yang seharusnya dibangun oleh seorang pejabat publik selama meniti karier.
鈥淢asalah utamanya kan seperti yang saya bilang itu, bahwa ketika seseorang diberi kesempatan untuk menunjukkan integritas dirinya, dikasih kesempatan dengan jabatan dan seterusnya, itu kan menunjukkan apa dia perlukan terbukti atau dia menciptakan nilai,鈥 听kata Saut saat dihubungi, Rabu (16//4/2025).
"Kalau aku sebutnya creating the values ya," sambungnya.
.
Lebih lanjut, Saut menegaskan keberadaan seseorang dalam jabatan publik adalah momen penting untuk membuktikan integritas melalui penciptaan nilai-nilai yang berdampak, bukan sekadar mempertahankan posisi atau menjalankan tugas administratif.
鈥淜an hidup kita ini kan sebenarnya kita mau menciptakan nilai apa sih kita hidup di dunia ini,鈥 lanjutnya.
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas perjalanan Ghufron selama menjabat sebagai pimpinan KPK. Saut menilai pertanyaan penting yang patut diajukan bukan hanya apakah seseorang melanggar etik atau tidak, tapi apa nilai-nilai yang ia tinggalkan selama menjabat.
"Seseorang itu akan ditanyakan, dia itu mau menciptakan nilai apa? Kan kamu sudah tetap, 5 tahun, diperpanjang tahun," tutur Saut.
Bagi Saut, publik dan panitia seleksi perlu melihat lebih dalam ketimbang sekadar kelulusan administrasi atau hasil tes psikologi. Hal lebih mendasar adalah rekam jejak integritas dan kontribusi nilai yang telah diciptakan.
Baca juga: Nurul Ghufron Lolos Seleksi Hakim Agung, Saut Sindir Kasus Etik: Sudah Pernah Dipanggil Dewas KPK
Meski tak ingin mengomentari posisi panitia seleksi secara langsung, Saut menekankan ihwal integritas seseorang seharusnya sudah terlihat dari rekam jejaknya.
鈥淛adi, saya enggak dalam posisi, karena aku bukan pansel, kan gitu kan. Kalau pansel sih mungkin, ya kita lihat lah, walaupun standar-standar kan paling masih psikotes. Tapi kan integritas sendiri sudah teruji kan,鈥 katanya.
Sebagai informasi, nama Ghufron masuk di antara 69 calon hakim agung kamar pidana yang diumumkan oleh Komisi Yudisial (KY).
Pengumuman tersebut tercantum dalam dokumen resmi KY bernomor 7/PENG/PIM/RH.01.02/04/2025 tentang Hasil Seleksi Administrasi Calon Hakim Agung Republik Indonesia Tahun 2025.
鈥淪ecara umum, KY menerima 183 pendaftar calon Hakim Agung dan 24 pendaftar calon Hakim ad hoc HAM,鈥 ujar Anggota sekaligus Juru Bicara KY, Mukti Fajar Nur Dewata, dalam konferensi pers daring, Selasa (15/4/2025).
鈥淪etelah melalui proses seleksi dan rapat pleno, ditetapkan 161 calon Hakim Agung dan 18 calon Hakim ad hoc HAM yang dinyatakan lolos administrasi,鈥 sambungnya.
听
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.