bet365足球投注

Rabu, 7 Mei 2025

BMKG: Musim Kemarau Tahun Ini Diprediksi Berlangsung Lebih Singkat, Puncaknya Juni-Agustus 2025

BMKG memperkirakan musim kemarau akan berlangsung lebih singkat pada tahun 2025 ini. Puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni-Agustus 2025.

Penulis: David AdiAdi
Editor: Tiara Shelavie
zoom-inlihat foto BMKG: Musim Kemarau Tahun Ini Diprediksi Berlangsung Lebih Singkat, Puncaknya Juni-Agustus 2025
Kompas Jogja/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
DAMPAK MUSIM KEMARAU - Musim kemarau mengakibatkan sejumlah telaga di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, mengering seperti salah satunya ditemui di Dusun Trasih, Desa Giriasih, Kecamatan Purwosari, Selasa (24/7). BMKG memperkirakan musim kemarau akan berlangsung lebih singkat pada tahun 2025 ini

TRIBUNNEWS.COM 鈥 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan awal musim kemarau telah memasuki sejumlah wilayah di Indonesia pada awal bulan April 2025.

BMKG juga memperkirakan bahwa musim kemarau tahun ini akan berjalan lebih singkat di sebagian besar wilayah Indonesia.

鈥淎飞补濒 musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau.鈥

鈥淛umlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,鈥 kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman resmi BMKG.

Dwikorita juga menjelaskan bahwa fenomena iklim global seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam fase netral.

Baca juga: BMKG Sebut Bibit Siklon Tropis di Laut Arafura Pengaruhi Cuaca di Beberapa Wilayah Indonesia

Meski demikian, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diperkirakan bertahan hingga September, yang dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.

鈥淒urasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah,鈥 ujarnya.

Terkait sifat musim kemarau 2025, Dwikorita mengatakan sekitar 60 persen wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26 persen wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14 persen wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.

Dwikorita juga mengungkapkan bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dengan wilayah-wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus.

Mitigasi Bencana Musim Kemarau

Sementara itu, Dwikorita juga mengingatkan pentingnya mitigasi bencana saat musim kemarau berlangsung.

Untuk sektor kebencanaan, peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi hal yang sangat krusial, terutama di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Suara Gemuruh saat Gempa Bogor Bermagnitudo 4,1

鈥淏MKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan dan daerah rawan karhutla, serta dampak suhu panas dan kelembapan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat,鈥 jelas Dwikorita.

Dwikorita menambahkan, pemangku kepentingan di sektor energi dan sumber daya air diharapkan untuk mengelola pasokan air secara bijak dan efisien demi menjamin keberlanjutan operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sistem irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat selama periode musim kemarau berlangsung.

(bet365足球投注news.com/David Adi)

Sumber:
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365足球投注, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365足球投注 Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan