Ramadan 2025
Surya Paloh Ungkap Alasan Undang Jokowi dan Puan di Acara Buka Puasa Bersama di NasDem Tower
Surya Paloh mengungkapkan alasan mengundang Presiden dan Wakil Presiden terdahulu dalam acara buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh politik.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan alasan dirinya mengundang Presiden dan Wakil Presiden terdahulu dalam acara buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh politik di NasDem Tower, Jakarta Pusat.
Dalam acara tersebut, Paloh bahkan duduk di antara Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Baca juga: Jokowi dan Puan Bertemu di Acara Buka Puasa Bersama Partai NasDem
"Bagaimanapun juga, saya pikir adalah sesuatu kebutuhan bagi kita semuanya, bagi bangsa ini untuk melihat para tokoh-tokoh bangsa bisa mempergunakan lifespan yang masih dimiliki, sisa perjalanan hidup yang masih ada, energi yang masih ada, untuk bisa memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya bagi kepentingan bangsa," ujar Paloh, Jumat (21/3/2025).
Menurut Paloh, kehadiran para tokoh bangsa dalam acara tersebut merupakan bentuk kontribusi dalam menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah dinamika politik yang terjadi.
"Kita membutuhkan kesejukan, harmonisasi, dan komunikasi di antara kita. Apalagi tantangan yang semakin besar kita hadapi dalam kehidupan kita keseharian hari ini," kata Paloh.Â
"Itu mengalahkan permasalahan-permasalahan subjektivitas, perbedaan-perbedaan baik yang sekecil maupun sebesar apapun," kata Paloh.
Paloh menegaskan dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Jokowi maupun Puan.Â
Baca juga: Petang Nanti NasDem Gelar Buka Puasa Bersama Presiden Prabowo dan Pimpinan KIM Plus
"Berulang kali saya katakan, Puan saya anggap sebagai ponakan saya, dalam referensi perjalanan panjang yang pernah kita lalui bersama," katanya.
Sementara dengan Jokowi, Paloh menyinggung soal dukungan yang diberikan Partai Nasdem dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
"Kalian juga bisa memahami ada dinamika perjalanan antara Pak Jokowi bersama Nasdem, bersama dengan saya. Ada dialektika, ada dinamika, ada kesalahpahaman, atau ada hal-hal prinsip yang barangkali belum ditemukan," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.