bet365×ãÇòͶע

Laporan Wartawan bet365×ãÇòͶעnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa kerusuhan berdarah yang dilakukan para narapidana teroris di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, membuat banyak pihak ikut berkomentar.

Termasuk Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani yang meminta pemerintah mengevaluasi kebijakam pasca terjadinya peristiwa tersebut.

Ia juga berharap agar pemerintah segera membangun rutan khusus narapidana yang melakukan tindakan teroris.

Rutan tersebut harus dibangun dengan penerapan standar keamanan tingkat tinggi atau super maximum security.

Menurut anggota DPR RI Itu, hal tersebut dimaksudkan agar mereka tidak bisa membahayakan napi kasus lainnya, maupun aparat polisi yang bertugas.

"Hal ini sangat membahayakan tahanan lain maupun mereka yang berada di lingkungan komplek tahanan tersebut," ujar Arsul, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/5/2018).

Para napi teroris, kata Arsul, harus ditempatkan di rutan khusus, karena mereka merupakan kelompok manusia yang memiliki ideologi tertentu.

Sehingga setiap saat bisa saja melakukan tindakan nekat tanpa adanya rasa takut.

Arsul menambahkan, rutan atau detention center yang memiliki klasifikasi super maximum security tentunya harus memenuhi syarat atau standar yang sejajar dengan yang diterapkan oleh negara lainnya.

"Syarat itu adalah ketat dalam hal yang terkait dengan security dan safety, di samping itu juga harus memperhatikan faktor kesehatan bagi tahanan dan lingkungan," kata Arsul.

Sebelumnya kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, lantaran aksi para narapidana teroris yang melakukan kerusuhan berdarah sejak Selasa malam hingga Kamis pagi kemarin.

Lima orang polisi dinyatakan tewas sedangkan sejumlah polisi lainnya mengalami luka, termasuk sandera terakhir yang dibebaskan, Bripka Iwan Sarjana.

Sementara itu, ada pula seorang korban tewas lainnya yang merupakan narapidana teroris.

Kelima polisi yang tewas sebagian besar merupakan anggota Densus 88 anti teror dan mengalami luka robek cukup dalam, akibat senjata tajam di bagian leher.

Sementara seorang lainnya tewas lantaran mengalami luka tembak di bagian kepala dan dada.

Sebanyak 145 napi teroris pun kini telah dibawa ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah dan menempati sel baru pada dua Lapas yang ada di tempat itu.

Sedangkan 10 napi teroris lainnya yang baru menyerahkan diri saat momen jelang penyerbuan, masih berada di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.