Beda Pengelolaan APBN Era SBY dengan Jokowi versi Fahri Ali
Fahri Ali menilai adanya perbedaan antara pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Joko Widodo dalam hal pengelolaan Anggaran
Penulis:
Muhammad Zulfikar
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Politik, Fahri Ali menilai adanya perbedaan antara pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Joko Widodo dalam hal pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurutnya, SBY saat mengatur APBN cenderung hati-hati untuk menciptakan suasana kestabilan di dalam negeri sedangkan pemerintahan Jokowi lebih cenderung ekspansif guna mempercepat pembangunan.
"Jokowi memiliki kebijakan yang ekspansif yang disebut Jokowinomics, sedangkan pemerintahan SBY lebih untuk ciptakan kestabilan," kata Fahri dalam diskusi bertema "Pengalaman Mengelola Anggaran" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2015).
Fahri menuturkan, presiden Jokowi tidak pernah surut dalam menciptakan sebuah gagasan. Ia mencontohkan bagaimana pemerintahan Jokowi meningkatkan penerimaan pajak dua kali lipat agar pembangunan infrastruktur merata dibandingkan oleh pemerintahan SBY.
"Pemerintahan Jokowi sangat ambisius dalam mempercepat pembangunan," tuturnya.
Sementara pada era SBY, Fahri menilai bahwa pemerintahan tersebut lebih berhati-hati dalam mengelola politik anggaran. Menurutnya, belanja negara pada saat era SBY relatif berkurang dan target pajak tak seperti pemerintahan saat ini.
"APBN yang mereka (SBY-Boediono) ciptakan adalah untuk kestabilan," ujarnya.