Rampok Mobil, Dua Penjahat Tewas Ditembak
Dua dari empat anggota kawanan perampok mobil ditembak mati tim Buru Sergap Kepolisian Sektor Cipayung, Minggu pukul 23.30 WIB.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua dari empat anggota kawanan perampok mobil ditembak mati tim Buru Sergap Kepolisian Sektor Cipayung, Minggu (4/8/2013), pukul 23.30 WIB.
Pelaku yakni Riki alias Landak (33) warga Indramayu dan Nurohim alias Rohim (37) asal Ciawi, ditangkap setelah berupaya membawa kabur mobil Daihatsu Xenia hasil curiannya di Jalan Ganceng, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur. Petugas terpaksa menembak lantaran kedua pelaku berusaha untuk melarikan diri.
"Saat diberi peringatan, kedua pelaku tidak mengindahkan tembakan. Petugas menembak ke arah punggung sehingga sampai menembus ke dada dan kaki pelaku," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar M Soleh, saat dihubungi, Senin (5/8/2013).
Soleh menuturkan, kedua pelaku yang ditembak adalah residivis pencurian kendaraan bermotor yang baru bebas dari hukuman penjara selama enam bulan.
Dari informasi yang dihimpun, aksi kejahatan Riki dan Nurohim dibantu dua kawannya yang masih buron. Tepatnya, pada Minggu pagi kemarin, kawanan penjahat yang berasal dari salah satu daerah di Jawa Barat ini mencuri mobil Daihatsu Xenia milik Jehan Fajrin (27) yang sedang diparkir di dalam rumah Jehan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Aksi mereka dipergoki pemilik mobil. Korban pun melaporkan kasus kehilangan tersebut ke Polsek Cipayung.
"Tim Buser berhasil mendapatkan kembali Daihatsu Xenia di Jalan Ganceng. Dalam aksinya itu, Riki dan Nurohim mengaku dibantu dua temannya yang sekarang masih buron," kata Kepala Polsek Cipayung Komisari Ua Triyono.
Ua mengatakan, dalam perjalanan ke Polsek Cipayung dengan menumpangi mobil tim buser, kedua pelaku berulah sehingga keduanya terpaksa ditembak.
Hal itu berawal saat Riki meminta izin buang air kecil. Dalam pengawalan tim buser, dia diturunkan di pingir kali. Karena kesulitan membuka retsleting celana, Riki meminta borgolnya dibuka.
"Namun setelah dibuka borgolnya dan dapat buang air kecil, Riki malah berusaha melarikan diri. Tim buser yang mengawalnya, langsung menembak Riki dan mengenai kaki. Karena Riki terus berusaha lari, dia ditembak lagi dan mengenai punggungnya," kata Ua.
Sementara Nurohim yang menunggu di mobil, setelah mendengar suara tembakan, langsung mendorong salah seorang anggota buser sehingga dia bisa melarikan diri dari mobil. Salah seorang tim langsung melepaskan tembakan untuk melumpuhkan Nurohim.
"Seperti Riki, Nurohim pada mulanya juga terkena tembak di kaki. Namun karena berusaha lari dia ditembak lagi dan mengenai punggungnya. Saat ditangkap, dari tangan keduanya diperoleh 16 mata kunci letter T, dan satu gagang kunci letter T," jelas Ua.
Kini, jasad kedua pelaku langsung dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.