Pelaut Berisiko Tinggi Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Awak Kapal PIS Diberikan Pelatihan
Kecenderungan ini dipengaruhi berbagai faktor, termasuk tuntutan pekerjaan yang intens serta isolasi berkepanjangan dari keluarga dan orang terdekat.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaut dan awak kapal memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan dengan pekerja di sektor lainnya.
Hal itu diketahui studi dilakukanUniversitas Yale bekerja sama dengan International Transport Workers’ Federation (ITF) Seafarers’ Trust.
Baca juga: Vakum 6 Bulan Sejak Olimpiade, Apriyani Fokus Bentuk Mental Bertarung Jelang Terjun di Tur Eropa
Kecenderungan ini dipengaruhi berbagai faktor, termasuk tuntutan pekerjaan yang intens serta isolasi berkepanjangan dari keluarga dan orang terdekat.
Selain itu, studi tersebut juga merinci jenis gangguan kesehatan mental yang kerap dialami oleh para pelaut.
Berdasarkan survei yang dilakukan, kecemasan akut menjadi gangguan yang paling sering dialami oleh awak kapal, dengan 55 persen dari total responden melaporkan mengalami kondisi tersebut, diikuti oleh depresi yang dialami oleh 50% responden.
Menyikapi hal itu, Direktur Armada PT Pertamina International Shipping (PIS) M. Irfan Zainul Fikri menyoroti korelasi antara gangguan kesehatan mental terhadap kinerja awak kapal di lapangan.
“G²¹²Ô²µ²µ³Ü²¹²Ô kesehatan mental bukan hanya berdampak pada diri sendiri. Dalam industri perkapalan yang membutuhkan kerjasama yang tinggi, gangguan kesehatan mental dapat berakibat negatif pada pengambilan keputusan seorang awak kapal. Hal ini dapat berakibat fatal terutama dalam kondisi darurat di laut," kata Irfan dikutip Minggu (23/2/2025).
Menyadari tantangan khusus yang dihadapi oleh para awak kapal dalam menghadapi ancaman gangguan kesehatan mental, PIS turut berkolaborasi dengan ITF yang akan berfokus pada program komprehensif untuk meningkatkan kesehatan mental awak kapal di lapangan, termasuk pelatihan dan dukungan psikososial.
Baca juga: Atasi Problem Kesehatan Mental Anak Muda, Ganjar Pranowo Luncurkan Teman Cerita
Bersama dengan Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), ITF juga telah meneken komitmen strategis dengan pemerintah Indonesia yang berfokus pada peningkatan taraf kesejahteraan pelaut di Indonesia.
Head of Inspector ITF Steve Trowsdale menyampaikan, kesehatan mental memiliki pengaruh besar terhadap performa serta kesiapsiagaan awak kapal. Jika terjadi gangguan psikologis yang tidak tertangani dengan baik, hal ini dapat berdampak pada keselamatan kerja dan operasional kapal secara keseluruhan.
"Oleh karena itu, pelatihan first responder menjadi krusial agar awak kapal dapat mengenali tanda-tanda awal gangguan mental, memberikan pertolongan pertama, serta mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah dampak yang lebih serius," katanya.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of

Follow our mission at
Novel 'Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati' Angkat Isu Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Atasi Problem Kesehatan Mental Anak Muda, Ganjar Pranowo Luncurkan 'Teman Cerita' |
![]() |
---|
Akui Belum Ketemu Lolly, Nikita Mirzani: Psikisnya Masih Perlu Diobati |
![]() |
---|
Ponpes Darunnajah Hadirkan Psikolog sebagai Komitmen Dukung Kesehatan Mental Santri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.