Mengenali Penyebab Dehidrasi Pada Bayi
Dehidrasi bisa dialami siapa saja, tak terkecuali bayi. Jika bayi mengalami berbagai kerusakan organ tubuh, juga syok, bahkan kematian.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dehidrasi bisa dialami siapa saja, tak terkecuali bayi. Jika sampai dehidrasi bayi mengalami berbagai kerusakan organ tubuh, juga syok, bahkan kematian. 70% tubuh manusia adalah air, berfungsi untuk kelancaran aliran darah.
Fungsi utama darah membawa oksigen dan bahan makanan ke seluruh tubuh, terutama ke otak dan paru-paru sebagai organ pengatur metabolisme tubuh.
Berikut adalah aneka penyebab bayi mengalami dehidrasi:
* Diare atau muntaber
Saat diare bayi mengalami mual, muntah, dan BAB berulang. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, karena hilangnya sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida.
* Pneumonia
Pneumonia (radang paru-paru) bisa menyebabkan dehidrasi. Karena kondisi ini menyebabkan bayi mengalami demam tinggi dan napas terengah-engah yang membuat cairan, berupa uap air, yang keluar dari paru-paru meningkat.
* Kurang makan dan minum
Walau jarang terjadi, tapi si kecil saat demam dan mual akan kehilangan nafsu makan dan minum. Bila asupan makan dan minum bayi sangat kurang selama 3-5 hari misalnya, dehidrasi bisa terjadi.
* Cuaca Cuaca yang panas menyebabkan bayi berkeringat secara berlebihan. Jika tidak diimbangi asupan cairan/minum cukup, bayi bisa mengalami dehidrasi.