Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Longgarkan Sanksi Gazprom: Apa Dampaknya di Serbia?
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menghadapi kritik tajam terkait kebijakannya terhadap Rusia.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menghadapi kritik tajam terkait kebijakannya terhadap Rusia.
Keputusan terbaru untuk tidak memberlakukan sanksi tambahan terhadap anak perusahaan Gazprom yang beroperasi di Serbia menjadi sorotan utama.
Mari kita ulas lebih dalam mengenai situasi ini.
Apa yang Terjadi dengan Sanksi terhadap Gazprom di Serbia?
Menurut Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, anak perusahaan Gazprom, NIS, yang mengelola satu-satunya kilang minyak di Serbia, akan tetap beroperasi tanpa ancaman sanksi selama dua bulan ke depan.
Keputusan ini mencuat meskipun Amerika Serikat sebelumnya telah menjatuhkan sanksi pada bulan Januari, memberikan tenggat waktu 45 hari bagi Gazprom untuk melepaskan kepemilikan NIS.
Sejak saat itu, perusahaan tersebut telah mendapatkan beberapa keringanan sanksi berkaitan dengan konflik Rusia di Ukraina.
Mengapa Amerika Serikat Memberikan Keringanan Sanksi?
Langkah pemerintah Trump dianggap sebagai sinyal lunak terhadap Rusia.
Pada Januari 2019, Trump juga mencabut sanksi terhadap tiga perusahaan yang terkait dengan oligarki Rusia, Oleg Deripaska, setelah ia mengurangi kepemilikannya di perusahaan tersebut.
Keputusan ini mendapatkan kritik dari Partai Demokrat dan beberapa anggota Partai Republik, yang menilai tindakan tersebut prematur dan berpotensi melemahkan tekanan terhadap Rusia.
Apa Hubungan Serbia dengan Rusia?
Meskipun terdapat tekanan dari negara-negara Barat, Serbia tetap menunjukkan kedekatan dengan Rusia.
Pada Oktober 2024, Presiden Vucic mengucapkan terima kasih kepada Presiden Vladimir Putin atas pasokan gas alam yang cukup untuk Serbia selama musim dingin.
Dalam percakapan telepon pertama mereka dalam dua setengah tahun, Vucic menegaskan bahwa Serbia tidak akan mengubah sikapnya untuk tidak memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
Apa Dampak Kedekatan Ini Terhadap Upaya Serbia Menuju Uni Eropa?
Kedekatan Serbia dengan Rusia ini terjadi di tengah upaya negara tersebut untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Sikap Serbia yang enggan untuk memberlakukan sanksi terhadap Rusia dapat menjadi hambatan besar dalam proses integrasi tersebut.
Beberapa pejabat Uni Eropa memperingatkan bahwa loyalitas Serbia terhadap Moskow bisa memperlambat kemajuan keanggotaan.
Apa Arti Semua Ini untuk Geopolitik di Masa Depan?
Keputusan pemerintahan Trump untuk melonggarkan sanksi terhadap Rusia, serta sikap Serbia yang tetap setia pada Moskow, menunjukkan dinamika geopolitik yang kompleks di kawasan tersebut.
Langkah-langkah ini berpotensi mempengaruhi hubungan antara Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Eropa lainnya di masa depan.
Dalam konteks ini, tindakan Trump dan posisi Serbia menciptakan tantangan dan peluang baru bagi hubungan internasional, serta menggambarkan bagaimana dinamika kekuasaan dapat berubah seiring dengan keputusan-keputusan politik yang diambil oleh pemimpin dunia.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.