Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Tensi Perang Dagang AS vs Tiongkok Panas, Trump Ultimatum dan Ancam Timpuk dengan Tarif 50 Persen
Pada Senin (7/4/2025), Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 50 persen terhadap barang-barang asal China.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM -Â Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memanaskan tensi perang dagang dengan Tiongkok.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih pada Senin (7/4/2025), Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 50 persen terhadap barang-barang asal China, jika Beijing tidak membatalkan rencana tarif balasan mereka.
"Kami tidak mempertimbangkan penghentian tarif baru. Banyak negara sedang berunding dengan kami, dan akan ada kesepakatan yang adil," ujar Trump, seperti dikutip dari The Guardian.
Trump memperingatkan jika Tiongkok tidak mencabut rencana pembalasannya, perusahaan-perusahaan AS yang mengimpor barang dari China bisa menghadapi bea masuk hingga 104 persen.
Pernyataan ini menjadi eskalasi terbaru dalam ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia, yang sebelumnya sempat mereda.
Langkah ini juga memicu kekhawatiran baru di pasar global, yang telah bergejolak selama tiga hari terakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Trump menyampaikan, negosiasi perdagangan dengan berbagai negara "akan segera dimulai".
Pada hari yang sama, ia juga menerima kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih.
Netanyahu menyatakan komitmennya untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan antara Israel dan Amerika Serikat.
"Kami bermaksud melakukannya dengan sangat cepat... dan kami juga akan menghilangkan hambatan perdagangan," kata Netanyahu.
Sebagai bagian dari kebijakan "Hari Pembebasan" yang dicanangkan Trump, Israel dijadwalkan akan dikenakan tarif sebesar 17 persen mulai 9 April mendatang.
Baca juga: Perang Dagang AS-China: Tiongkok Balas Ancaman Tarif Baru Trump, Bersumpah Melawan Habis-habisan
Sementara itu, Jepang telah mengirimkan tim negosiasi ke Washington untuk membahas isu tarif, menurut pernyataan Trump sebelumnya.
Dari Eropa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menawarkan kesepakatan "tarif nol untuk nol".
Namun, ia menegaskan, Uni Eropa siap mengambil langkah balasan jika kepentingannya dirugikan.
"Kami siap menanggapi melalui tindakan balasan dan membela kepentingan kami," tegas Ursula.
Trump menanggapi dengan nada keras, menyebut Uni Eropa sebagai "konstruk yang dibuat untuk merugikan Amerika Serikat dalam perdagangan."
(bet365×ãÇòͶעnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.