Pilkada Serentak 2024
Wamendagri: Partisipasi Perempuan di Pilkada Serentak 2024 Meningkat
309 perempuan atau sekitar 19,92 persen dari total peserta menjadi calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan partisipasi perempuan pada Pilkada Serentak 2024 mengalami kenaikan dibandingkan pilkada sebelumnya.
Berdasarkan data yang dipaparkannya, sebanyak 309 perempuan atau sekitar 19,92 persen dari total peserta menjadi calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah.
Persentase itu lebih tinggi dibandingkan Pilkada 2015, 2017, 2018, dan 2020. Pada Pilkada 2015 misalnya, partisipasi perempuan hanya mencapai 7,47 persen atau 124 orang. Sementara di Pilkada 2020 hanya sebesar 11 persen atau 161 perempuan yang menjadi peserta.
Baca juga: Evaluasi Pilkada Jadi Bahan Masukan KPU untuk Revisi UU Pemilu dan Pilkada
鈥淜ita bicara calonnya, belum terpilih. Ini bicara calon. Tapi kalau dilihat dari sebelumnya kan calonnya lebih sedikit, mungkin karena (2024) pilkadanya juga serentak,鈥 katanya saat menjadi pembicara pada Seminar Refleksi dan Evaluasi Keterwakilan Perempuan di Tahun Politik di Universitas Atma Jaya Jakarta, Senin (17/3/2025).
Bima menyebut, dari 309 calon perempuan tersebut, sebanyak 109 berhasil memenangkan pertarungan pilkada. Terdiri dari 2 gubernur, 5 wakil gubernur, 9 wali kota, 15 wakil wali kota, 34 bupati, dan 44 wakil bupati. Ia juga menyebutkan sejumlah nama baru perempuan yang berhasil menjadi pemimpin di daerah.
Selain menyoroti keberhasilan, Bima juga menjelaskan tantangan yang dihadapi perempuan di ranah politik. Salah satunya adalah terbatasnya ruang di internal partai politik bagi kader perempuan untuk tampil.
鈥淜aderisasi di internal partai politik itu menentukan eksistensi kader perempuan,鈥 ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, jaringan perempuan yang dibangun pascareformasi masih belum cukup kuat untuk menyukseskan kandidat perempuan.
Di sisi lain, Bima menekankan pentingnya memperhatikan kualitas keterwakilan perempuan secara substantif, tidak hanya soal jumlah. Menurutnya, narasi yang dibangun oleh para kader perempuan pemenang kontestasi harus mengangkat isu yang luas.
鈥淜alau kita lihat cukup banyak sebetulnya perempuan-perempuan yang bisa mengartikulasikan isu-isu yang bukan (hanya) isu perempuan,鈥 jelasnya.
Baca juga: 2 Provinsi Tak Punya Cukup Dana PSU Pilkada, KPU Yakin Dibantu Kemendagri
Ia juga menyebut, forum diskusi ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan keterwakilan perempuan, baik dalam konteks edukasi maupun regulasi.
鈥淜arena kita percaya semakin inklusif proses ini, maka semakin baik kualitasnya,鈥 imbuh dia.听
听
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of

Follow our mission at
Pilkada Serentak 2024
Ketua Komisi II DPR Minta MK Tak Putus Pemungutan Suara Ulang di Pilkada yang Sudah Gelar PSU |
---|
Papua Pegunungan Belum Punya Kantor Pusat Pemerintahan, Gubernur John Tabo: Kita Sewa Kecil-kecilan |
---|
Partisipasi Pemilih PSU di 8 Daerah Bervariasi: Gorontalo Utara Tertinggi, Empat Lawang Terendah |
---|
Hasil Hitung Cepat Pemungutan Suara Ulang 3 Pasangan Calon di Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara |
---|
KPU: Pemungutan Suara Ulang di Delapan Daerah Berjalan Lancar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.