bet365足球投注

Kamis, 15 Mei 2025

Pengamat: Rupiah Menguat Dampak Pelonggaran Tarif Global

Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi melihat beberapa faktor yang menyebabkan rupiah 65 poin ke level Rp16.561 per dolar

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
NILAI TUKAR - Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi melihat beberapa faktor yang menyebabkan rupiah 65 poin ke level Rp16.561 per dolar AS pada hari ini, Rabu (14/5/2025). Untuk perdagangan besok, rupiah diproyeksikan tetap fluktuatif namun berpeluang ditutup menguat di kisaran Rp16.500 hingga Rp16.570 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi melihat beberapa faktor yang menyebabkan rupiah 65 poin ke level Rp16.561 per dolar AS pada hari ini, Rabu (14/5/2025).

"Untuk perdagangan besok, rupiah diproyeksikan tetap fluktuatif namun berpeluang ditutup menguat di kisaran Rp16.500 hingga Rp16.570," ujar Ibrahim di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Dia melihat kombinasi pelonggaran tarif global dan surplus neraca perdagangan yang konsisten memberi penopang bagi rupiah.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini 12 Mei 2025: Dolar AS di Rp 16.690, Baht Thailand Berkutat di Rp 507

Inflasi Amerika Serikat (AS) yang tercatat lebih rendah dari perkiraan pada Selasa waktu setempat membawa angin segar ke pasar global. Data tersebut meredakan sebagian kekhawatiran soal tekanan harga akibat perang dagang, menyusul keputusan AS dan Tiongkok untuk melonggarkan tarif impor masing-masing.

Dalam pernyataan bersama pada Senin, dua ekonomi terbesar dunia itu menyepakati penurunan sementara tarif selama 90 hari.

Pemerintah AS memangkas tarif barang dari Tiongkok dari 145 persen menjadi 30 persen. Tiongkok merespons dengan menurunkan tarif balasan dari 125 persen menjadi 10 persen. Namun, para analis menilai The Fed kemungkinan tetap bersikap hati-hati.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini 9 Mei 2025: Dolar AS Naik Tipis ke Angka Rp 16.670, Ringgit di Rp 4.033

"Bank sentral AS belum akan tergesa-gesa memangkas suku bunga sebelum ada sinyal kuat perlambatan ekonomi," kata Ibrahim.

Di dalam negeri, Bank Indonesia memproyeksikan kinerja penjualan eceran akan melemah pada April 2025. Indeks Penjualan Riil (IPR) diperkirakan turun 2,2 persen secara tahunan (year on year) ke level 231,1, setelah tumbuh 5,5 persen pada Maret.

Penurunan ini diperkirakan berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) untuk Juni dan September masing-masing berada di level 125,5 dan 137,1, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 147,3 dan 162,8.

鈥淚ni menandakan daya beli masyarakat masih belum pulih. Tekanan harga dan ketidakpastian global membuat konsumen cenderung menahan belanja,鈥 ujar Ibrahim.

Meski begitu, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus untuk bulan ke-60 secara berturut-turut. Berdasarkan konsensus 16 ekonom yang dihimpun Bloomberg, median surplus neraca perdagangan pada Maret 2025 diperkirakan sebesar 2,73 miliar dolar AS, turun dari realisasi bulan sebelumnya yang mencapai 4,33 miliar dolar AS.

Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365足球投注, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365足球投注 Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan