Kemenperin Pastikan Ratusan Karyawan Sanken Indonesia Tidak Di-PHK, Tapi Pensiun DiniÂ
Kemenperin menyatakan, ratusan pegawai yang terdampak penutupan PT Sanken Indonesia di Kawasan MM2100 Cikarang Barat tidak mendapat PHK
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, ratusan pegawai yang terdampak penutupan PT Sanken Indonesia di Kawasan MM2100 Cikarang Barat tidak mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, perusahaan justru memberlakukan Golden Shake Hand atau program pensiun dini terhadap 450 karyawan PT Sanken Indonesia.
Baca juga: Bakal Stop Produksi di Juni 2025, Kemenperin: Sanken Indonesia Tutup Bukan karena Iklim Usaha
"Bukan PHK ya, PHK kan sepihak nih kalau bacanya. Tapi kalau pensiun ya, ini memang golden shake hand. Ini sesuai lah dengan ketentuan peraturan perundangan-perundangan," kata Setia di Kantor Kemenperin, Jumat (21/2/2025).
Setia menyebut bahwa perusahaan sejatinya telah membekali ratusan karyawannya sebelum menutup produksi pada Juni 2025 mendatang. Menurutnya, hal tersebut dilakukan secara baik melalui transisi yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Baca juga: Sanken Elektronik Tetap Beroperasi di RI, Bukan Bagian dari Perusahaan yang akan Ditutup
"Mereka juga memberikan bekalan kepada para pekerja yang tertarik untuk mengembangkan jiwa wirausaha. Jadi mereka membekali dengan kewirausahaan, mungkin kasih skill tertentu," papar Setia.
Diketahui, PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Kawasan MM2100 Cikarang Barat sudah merugi sejak 2019 silam. Penghentian lini produksi Sanken Indonesia bukan karena iklim usaha di Indonesia, melainkan permintaan dari mother company di Jepang.
"Lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan, karena perusahaan ini sebenarnya sudah, kalau boleh dibilang merugi, ya merugi dari 2019 itu," kata Setia Diarta.
Setia Diarta menyebut, keberadaan Sanken di Indonesia terdiri dari dua perusahaan. Pertama Sanken Argadwija yang berlokasi di Tangerang. Perusahaan ini memproduksi kipas angin hingga mesin cuci.
Sedangkan Sanken Indonesia ini memproduksi power supply, transformator. Biasanya produk-produk itu sebagai adapter baik di laptop maupun otomotif.
Baca juga: Pabrik Sanken di Cikarang Jabar Bakal Tutup, Pekerja Ungkap Kondisinya: Kompensasi Belum Sepakat
Namun, lambat laun permintaan produk-produk power supply ini kian menurun sehingga mother company Sanken Indonesia yang di Jepang meminta untuk menghentikan produksinya.
"Ini juga yang makin lama, karena dia single ya, tinggal sendirian ini produksinya. Jadi terjadi ya penurunan demand, terus sampai akhirnya 2020," papar dia.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian membenarkan bahwa PT Sanken yang berada di Kawasan MM2100 Cikarang Barat akan menutup produksinya mulai Juni 2025.
PT Sanken ini sejatinya sudah mengajukan pelaporan untuk menutup produksi berdasarkan data Online Single Submission (OSS).
Adapun, penutupan produksi ini didasari oleh permintaan mother company yang berasal dari Jepang untuk memindahkan produksinya, sehingga menjadi semikonduktor di Jepang. Seperti diketahui, PT Sanken MM2100 ini merupakan murni Penanaman Modal Asing (PMA).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.